Minggu, 05 Desember 2010

TUGAS BIOLOGI (HORMON TUMBUHAN)

Mengaitkan isi materi dengan sub-pokok bahasan selanjutnya yaitu fotosintesis
Faktor-faktor luar seperti air dan mineral, kelembaban, suhu, dan cahaya dan juga faktor-faktor dalam seperti hereditas dan hormon mempengaruhi proses fotosintesis.
Air dan mineral sangat dibutuhkan dalam fotosintesis sebagai pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan juga sebagai zat pembawa hasil dari fotosintesis. Kelembaban tanah dan udara berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Dan akhirnya berpengaruh pada fotosintesis. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar. Batang tanaman pun menjadi lebih tinggi. Sehingga lebih mudah untuk menangkap sinar matahari yang merupakan sumber energi utama dalam proses fotosintesis. Suhu pada proses fotosintesis dibutuhkan suhu optimum yaitu suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 °C - 37°C.
Cahaya, terutama cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam proses fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Kekurangan cahaya matahari menyebabkan tanaman mengalami etiolasi yaitu pertumbuhan tanaman yang tidak terkontrol pada cahaya yang gelap. Dengan ciri –ciri tanaman  tampak pucat,  warna tanaman kekuning-kuningan sehingga terjadi penurunan zat hijau daun, dan juga batang kayu menjadi lebih mudah patah (tidak tegak). Hal ini dikarenakan hormon auksin yang bekerja pada tanaman  tidak terurai oleh panas cahaya matahari. Yang dimana sifat auksin adalah mempengaruhi pemanjangan sel, dan pembelahan sel  pada tanaman. Tanaman yang mengalami etiolasi tidak akan mudah untuk melakukan proses fotosintesis. Karena batang tanaman yang layu dan juga warna daun yang telah kekuningan (sedikit mengandung klorofil) menyebabkan tanaman sulit untuk menangkap cahaya matahari. Sehingga proses fotosintesis tidak dapat dilakukan secara maksimal.
Hereditas mempengaruhi sifat kerja dari suatu tanaman. Gen-gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi akan menentukan sifat generasi berikutnya. Berfungsi mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan sintesis enzim. Seperti proses fotosintesis..
Hormon merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis. Hormon tersebut merupakan faktor dalam, yaitu faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri. Hormon ada banyak jenisnya yaitu hormon auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, gas etilen, florigen, kalin, dan asam traumalin.  Hormon pada tumbuhan berfungsi sebagai penyampai pesan antar sel yang dibutuhkan untuk mengontrol seluruh daur hidup tumbuhan, diantaranya perkecambahan, perakaran, pertumbuhan, pembungaan, pembuahan dan fotosintesis. Hormon sitokinin berfungsi untuk mengatur aktifitas metabolisme tumbuhan secara umum, terutama fotosintesis. Asam absisat berfungsi untuk merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air. Dan stomata ini merupakan tempat masuknya karbondioksida dan keluarnya oksigen hasil fotosintesis. Jika stomata ini menutup , maka akar akan segera menyerap air dan mineral kembali untuk proses fotosintesis. Hormon auksin yang menyebabkan sel-sel pada tanaman membelah secara terus menerus pada cahaya yang gelap. Sehingga dengan adanya cahaya matahari auksin akan terurai.  Jika auksin terurai tanaman tidak akan mengalami etiolasi (pertumbuhan/ pemanjangan yang tak wajar pada cahaya yang gelap). Sehingga keadaan batang tanaman akan tetap tegak yang memudahkan tanaman dalam menyerap cahaya matahari. Kalin pada tanaman berfungsi sebagai pembentuk organ tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhi, kalin dibedakan menjadi berikut:
*      Rhizokalin : mempengaruhi pembentukan akar
*      Kaulokalin : mempengaruhi pembentukan batang
*      Filokalin : mempengaruhi pembentukan daun
*      Antokalin : mempengaruhi pembentukan bunga

Dengan adanya organ tanaman yang lengkap dan fungsi tiap-tiap  organ berjalan baik maka proses fotosintesis akan lancar. Akar menyerap air dan mineral dari dalam tanah yang kemudian diangkut oleh xylem sampai daun. Air akan digunakan sebagai bahan fotosintesis. Batang yang merupakan tempat lentisel. Lentisel ini merupakan tempat masuknya karbondioksida selain stomata pada daun. Karbondioksida akan digunakan sebagai bahan fotosintesis. Daun yang mengandung klorofil berfungsi untuk menangkap cahaya matahari dan daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis. Cahaya matahari akan digunakan sebagai bahan fotosintesis. Kemudian bahan-bahan tadi;  air, karbondioksida dan cahaya matahari digunakan dalam proses fotosintesis yang akan membentuk glukosa, oksigen dan air. Glukosa tersebut digunakan oleh tumbuhan autotrof sebagai cadangan makanannya. Kemudian oksigen dan uap air dilepaskan ke alam. Yang kemudian oksigen digunakan oleh mahluk hidup sebagai zat respirasi.











Bayangkan skenario berikut :
            Seorang ahli tumbuhan menemukan suatu  bahan kimia sintetik yang memiliki pengaruh yg mirip dengan pengaruh suatu hormon tumbuhan. Bahan kimia itu dapat disemprotkan pada apel sebelum panen untuk mencegah pengelupasan lilin alamiah yg terbentuk pada kulit. Hal ini akan membuat apel lebih bercahaya dan berwarna merah yg lebih gelap. Pertanyaan apa yg Anda bayangkan yg harus dijawab sebelum petani mulai menggunakan bahan kimia ini pada apel ?
Pertanyaan:
1.      Apakah bahan kimia sintetik  ini akan mempengaruhi hereditas tumbuhan secara keseluruhan?
2.      Apakah pemakaian bahan kimia sintetik ini secara terus menerus dapat merusak tumbuhan?
3.      Bagaimana respon masyarakat terhadap apel yang disemprot bahan kimia sintetik ?
4.      Berapa lama daya simpan buah apel yang diberi bahan kimia sintetik ?
Jawaban:
1.      Tidak , karena bahan kimia sintetik ini hanya mempengaruhi warna pada buah apel saja. Buah apel menjadi lebih bercahaya dan berwarna merah yang lebih gelap. Jadi, kemungkinan bahan kimia sintetik ini mempengaruhi hereditas pada warna buah apel jika dilakukan pemakaian secara terus menerus.

2.      Iya, karena bahan kimia sintetik ini merupakan hormon buatan. Air sulit sekali untuk menetralisir segala sesuatu yang berbahan kimia sintetik. Sehingga kemungkinan bahan kimia sintetik yang  kemudian jatuh ke tanah terendapkan dalam tanah kemudian terlarut dalam air dan terbawa oleh air ke seluruh permukaan tubuh tumbuhan  (diedarkan) akan membuat tumbuhan menjadi rusak.
3.      Tentunya respon masyarakat sangatlah baik karena buah apel yang dihasilkan dari bahan kimia sintetik jauh lebih menarik warnanya dibandingkan dengan buah apel yang dihasilkan dari hormon alami.

4.      Daya simpan buah apel yang disemprotkan bahan kimia sintetik lebih singkat dibandingkan dengan hormon alami. Karena buah lebih cepat masak sehingga lebih cepat busuk. Sedangkan buah apel dengan hormon alami daya simpannya lebih lama. Karena buah masak seiiring dengan waktu terbentuknya hormon tersebut. Jadi buah tidak langsung masak dan berubah warna menjadi cerah tetapi perlahan-lahan buah itu mengalami perubahan warna dan pemasakan.













TUGAS BIOLOGI

“ HORMON TUMBUHAN “

logo unpad.jpg

Kelompok 28
     Anggota :
*    Nanda Maulana
*    Muhammad Ilham
*    Putri Andini
*    Rizki Novita Sari

TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar